Selasa, 27 Mei 2008

Apartment Mediterania semuanya bermasalah

diambil dari kolom Surat Pembaca MPR

Kepada para Pembaca dan para calon pembeli apartment. Kami adalah salah satu pemilik /penghuni Apartment Mediterania Palace Residence Kemayoran, yang selama ini sudah berusaha membawa semua permasalahan praktek praktek manipulasi, pemerasan dan intimidasi ke beberapa instansi terkait ,termasuk DPRD DKI, Kepolisian, Komas HAM,dll.

Masalah masalah tersebut dimulai dari status tanah apartment di wilayah kemayoran yang tidak di jelaskan dari sejak awal bahwa status tanah nya adalah HGB diatas HPL ,kemudian terjadinya perbedaan luas bangunan tiap unit yang sangat signifikan dan sangat banyak merugikan pemilik. Adanya pungutan biaya parkir yang dilakukan juga seharusnya melanggar UU.No16 tahun 1985 dan PP No.4 Tahun 1988 tentang Rumah Susun di mana benda bersama tidak boleh dikomersialkan sesuai dengan peta pertelaan yang berzona merah. Pembentukan PPRS yang dilakukan pengembang PT.KAS,Agung Podomoro Group juga melakukan tindakan kekerasan terhadap warga dengan memaksakan anggota PPRS adalah orang orang pengembang dengan memanipulasi data kepemilikan para penghuni/pemilik dengan membuat surat kuasa palsu, dan akhirnya para anggota PPRS adalah bukan penghuni/pemilik ,dan orang yang ke-mana mana menciptakan praktek praktek manipulasi pembentukan PPRS diwilayah partment Mediterania adalah EDI JOKO DARI PENGEMBANG PT.KAS ,AGUNG PODOMORO GROUP.

Sepertinya Pembentukan PPRS ini sudah terorganisir dengan pihak pihak Dinas Perumahan DKI yang membawa proses pengesahan PPRS ke Gubernur DKI Jakarta, jadi jika PPRS terbentuk versi warga maka proses pengesahan nya akan macet tetapi kalau PPRS dibentuk dengan anggota PPRS nya Pengembang maka proses pengesahan ke Gubernur DKI Jakarta akan cepat . Semua praktek praktek tersebut sudah kami buktikan dengan pihak KOMISI A-DPRD DKI Jakarta bahkan rekomendasi pengesahan Ketua DPRD DKI Jakarta untuk pengesahan PPRS versi warga ditolak oleh Dinas Perumahan, dan mengesahkan PPRS Versi Pengembang yang semua anggota nya tidak mempunyai kepemilikan dan tidak tinggal di apartment Mediterania Palace Residences Kemayoran mendapatkan pengesahan, dan PPRS ini kepanjangan tangan pengembang untuk memeras uang para penghuni/pemilik dengan melakukan initimidasi atau melakukan pemutusan listrik dan air semaunya jika tidak mau membayar uang iuran yang ditetapkan PPRS tanpa mendapat persetujuan dari para penghuni/pemilik seperti yang diatur didalam UU.No.16 thn 1985 dan PP No.4 Thn 1988 tentang rumah susun. Semua praktek praktek manipulasi, pemerasan , initimidasi yang menghasilkan uang milyaran rupiah setiap bulan untuk setiap satu lokasi apartment seharusnya dapat diberantas jika para Penguasa Negeri ini berpihak kepada Rakyat.

Mohon bapak Ketua MPR Ri menaruh perhatian nya dan dapat memanggil kami para penghuni/pemilik apartment yang ter-aniaya dan jumlahnya hampir semua penghuni/pemilik apartment seluruh DKI jakarta ini.dan kami mempunya bukti bukti atas segala bentuk pemerasan, manipulasi, intimidasi tersebut. Terimaksih, semoga Indonesia segera mempunyai para pemimpin Bangsa yang perpihak kepada kepentingan Rakyat dan memberantas segala bentuk Pemerasan , manipulasi, intimidasi ,korupsi, tanpa pandang bulu.

Joana Apartment Mediterania Palace Residences Kemayoran.



Mari dukung pembentukan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun!

7 komentar:

Anonim mengatakan...

Klu mau jadi pengurus PPRS, ya voting NPP-nya harus lebih banyak dari Developer... gitu aja koq repot..? Tapi.. susah juga lho merawat suatu gedung itu... nggak gampang lho.. walau kelihatannya duitnya besar..! Hehe...

Herman mengatakan...

Yang memberi Komentar untuk mengajak Voting NPP ini pasti orang orang Developer,karena mereka biasa memanipulasi data penghuni untuk digunakan NPP nya,
Ayo kita voting, buka peta Pertelaan, dan panitia pembentukan PPRS juga dari Penghuni, undangan nya para lembaga Negara Independent yang tidak mempan uang suap, tidak ada intimidasi ke Penghuni, saya jamin developer pasti kalah ...Ayo...Buktikan..

Anonim mengatakan...

APARTEMEN TELUK INTAN JUGA BERMASALAH..HATI 2 KALO MAU SEWA DAN BELI...PENGELOLA DARI KEPANJANGAN TANGAN PENGEMBANG memunggut biaya parkir dengan cara menintimidasi penghuninya dan penyewa...hasil peraturan negara sdh tidah berfungsi dan di lecehkan oleh aparat2 dispenda dan aparat hukum yg di suap...DPR dan MPR telah hilang giginya..pengembang memeras uang penghuni utk modal suap..jadi gak pakai modal...hasilnya aparat untung dan pengembangnya lebih untung besar..

Anonim mengatakan...

Kami juga mau ceritakan kekesalan kami semua ke semua orang2 di jakarta atas peraturan GUOBLOK di Apt Mediterania 1, 2 dan Royal Medit, Tanjung duren baru2 in, ini semua dari pimpinan pengelola yang katanya denger denger baru ganti sama monyet tolol. Sekarang kami jika ingin delivery apapun, mulai dari makanan, cemilan, minuman, aqua, dll harus turun ke basement 2 untuk melapor dan nantinya bersama sama naik ke atas lagi dengan tukang delivery. Coba kita semua yang otak sehat pikir, apakah ini bukannya peraturan paling tolol bodoh dungu yang pernah kita dengar??? kalo harus turun ngapain delivery lagi???!!! sedangkan lift di sini saja sudah sering ramai, padat, sesak dan makan waktu lama untuk panggil, eeeh dengan adanya peraturan dari si TOLOL itu jadi semakin parah!!!! Kami mau tahu muka itu orang tolol yang buat peraturan begini! Kalo alasan untuk keamanan kan bisa pake sistim kartu akses aja buat setiap resto, minimart, dll yang suka delivery, tapi kan gak perlu penghuni yang harus turun repot2 begini terus! dasar gk ada otak itu orang apa monyet ya? Sengaja persulit orang mungkin gara gara mau disogok apa ya??? Bikin peraturan kog bisa seenak jidatnya yang malah tambah susahin orang banyak, bukannya malah membantu!!!! Ke Sumur ato ke Laut aja deh tuh geblek!!! Semoga itu orang2 tolol segera keluar dan diganti dengan yang baik!!! Tolong diperhatikan semua pimpinan2 APL kalo masih mau jaga nama!!!

Anonim mengatakan...

Iya betul saya setuju!!!! Emang pengola Apt Mediterania itu jahat dan tidak punya otak, saya juga bingung kenapa pimpinan APL bisa pilih monyet2 tolol seperti itu? Biar disumpahin banyak orang deh tuh!

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Anonim mengatakan...

Intinya jangan beli propertinya gitu aja.. kecuali yg mau bayar biaya extra, sekali terjebak emoh terjebak dua kali... developer2 kaampret memang mesti dikasih pelajaran supaya produk2nya gak laku dijual

Kontributor